Konferensi Internasional tentang Kriptologi dan Keamanan Jaringan kembali diselenggarakan. Informasi tersebut dapat dilihat dari situs cans2023.com. Konferensi tersebut saat ini sudah mencapai usia ke-23 tahun. Usia yang cukup lama untuk sebuah pagelaran konferensi. Bagi Anda yang tertarik, Anda bisa mengunjungi situs tersebut untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Omong-omong mengapa kriptologi bisa begitu populer? Daripada penasaran, yuk ketahui sejarahnya terlebih dahulu.
Sejarah kriptologi
Kriptologi merupakan ilmu yang mempelajari kriptografi. Sedangkan kriptografi sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk untuk menggambarkan proses penulisan atau penyampaian pesan secara rahasia dan tersembunyi. Kriptografi sendiri berasal dari dua kata dari bahasa Yunani, yakni “kryptos” yang memiliki arti rahasia atau tersembunyi dan “graphien” yang memiliki arti menulis.
Kriptografi sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman keemasan Yunani atau 400 tahun sebelum Masehi. Pada zaman tersebut, kriptografi disebut dengan istilah Scytale. Istilah ini digunakan untuk menamai alat untuk membuat pesan rahasia tersebut. Scytale sendiri pada zaman tersebut terbuat dari logam atau kayu berbentuk batangan silinder dengan kombinasi 18 huruf.
Ketenaran kriptografi tidak hanya berhenti di zaman tersebut. Namun pada zaman Kekaisaran Romawi tepatnya di bawah kekuasaan Julius Caesar, kriptografi semakin marak digunakan dengan teknik penyampaian yang lebih sederhana. Meski begitu untuk memahami pesan tersebut bukanlah hal yang mudah karena hanya orang-orang tertentu yang dapat memahami arti di balik pesan rahasia tersebut. Kondisi tersebut tentunya terjadi karena melalui berbagai pertimbangan stabilitas negara. Meski kriptografi pada zaman 400 tahun sebelum Masehi dan pada masa kepemimpinan Julius Caesar berbeda namun kriptografi tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan sistem keamanan.
Tujuan kriptologi
Adapun tujuan utama dari kriptologi dan kriptografi sebagai berikut.
1. Confidentiality (kerahasiaan)
Kriptografi memiliki tujuan utama yakni confidentiality atau kerahasiaan. Dengan tujuan ini, kriptografi berfungsi menjaga isi informasi dengan sangat rahasia dan kerahasiaan tersebut berlaku kepada siapa saja, terkecuali kepada seseorang yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka informasi tersebut dengan menggunakan kata sandi yang sesuai.
2. Integrity (Integritas data)
Tujuan kedua yakni integritas data. Pada tujuan ini, kriptografi akan menjaga data agar tidak terjadi perubahan. Biasanya perubahan tersebut dilakukan oleh para peretas atau pihak yang tidak berwenang. Perubahan data biasanya terjadi akibat tindakan manipulasi dari pihak peretas berupa penghapusan, atau penyisipan data lain ke dalam data asli. Untuk mengatasi hal tersebut tentunya dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi adanya manipulasi data.
3. Autentifikasi
Dalam bidang kriptografi, biasanya autentifikasi berhubungan dengan identifikasi atau pengenalan, baik secara tunggal atau satu kesatuan sistem. Dalam proses autentifikasi, kedua belah pihak yang sedang berkomunikasi wajib memperkenalkan diri mereka masing-masing. Informasi yang diberikan oleh pihak yang melakukan komunikasi akan di autentifikasi atau di validasi kebenarannya. Baik dari informasi data, waktu hingga proses pengiriman.
4. Non repudiasi
Non repudiasi juga merupakan salah satu tujuan dari kriptografi. Hal ini mencakup proses anti penyangkalan. Proses ini merupakan proses pencegahan adanya penyangkalan dari pihak pengirim informasi apabila mengirimkan sebuah informasi yang tidak benar atau berbahaya.
Demikian ulasan mengenai sejarah kriptologi yang perlu diketahui. Jika dilihat dari ulasan di atas, kriptologi berfungsi sebagai sebuah sistem keamanan yang dapat menjaga sebuah kerahasiaan sebuah informasi agar tidak digunakan untuk tindak kejahatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar